Keadilan

untuk 
aira

Ikuti perjalanan aira!

donasi sekarang!

Cerita AIRA: Seorang anak dengan HIV

Pada tahun 2019, Aira, gadis berusia 7 tahun asal Samarinda, Kalimantan Timur, mengalami penurunan kesehatan yang drastis. Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan medis, Aira didiagnosis menderita anemia aplastik, yaitu kondisi langka di mana sumsum tulang belakang tidak mampu memproduksi sel darah dalam jumlah yang cukup. Agar bisa bertahan hidup, Aira harus menjalani transfusi darah rutin dari Palang Merah Indonesia di rumah sakit.

Namun pada tahun 2020, kenyataan pahit terungkap. Saat pemeriksaan sebelum prosedur pengambilan sampel sumsum tulang belakang, hasil tes menunjukkan bahwa Aira terinfeksi HIV. Hasil tes kedua orang tuanya negatif, sehingga penularan vertikal (dari ibu ke anak) dinyatakan tidak mungkin.

Berdasarkan riwayat kesehatan Aira dan tidak adanya faktor risiko lain, ada dugaan kuat bahwa infeksi HIV terjadi melalui transfusi darah dari Palang Merah Indonesia yang tidak melalui pemeriksaan dengan standar yang tinggi, yaitu tanpa menggunakan alat pemeriksaan NAT (Nucleic Acid Test) - alat yang seharusnya sudah menjadi standar nasional karena mampu mendeteksi HIV dan virus lainnya secara dini. Kasus ini mencerminkan kelalaian serius dalam sistem perawatan kesehatan.

Aira adalah simbol harapan dan ketahanan. Di tengah keterbatasan dan tekanan emosional, keluarganya terus berjuang agar Aira menerima perawatan terbaik dan hidup tanpa diskriminasi. Kisah Aira adalah gambaran nyata ketidakadilan, tetapi juga kekuatan cinta dan solidaritas.

Kami butuh bantuan Anda! Bergabung dengan Perjalanan Aira

  • Perjalanan dan Akomodasi bagi anggota keluarga diperlukan untuk menghadiri persidangan dan/atau pertemuan di Jakarta

#Justiceforaira

#Healthrightsarerights

#Stateshouldpresent

#Justiceforaira ⋆ #Healthrightsarerights ⋆ #Stateshouldpresent